Webtoon The First Hunter di Naver
Bercerita tentang beberapa orang yang mendapatkan kekuatan spesial ketika monster menghancurkan dunia. Berkat pengalamannya sebagai prajurit khusus, Taehoon Kim menjadi pemburu monster yang mematikan. Bisakah Taehoon membawa timnya selamat dari akhir dunia?
Link Webtoon The First Hunter di Naver
Judul asli dari manhwa RAW adalah 최초의 헌터 artinya sama dengan Indonesia. Penamaan mengambarkan sosok Taehoon sebagai pemburu pertama yang berhasil mengalahkan monster yang muncul.
Bagi yang ingin mencari spoiler dari episode yang belum rilis, silahkan kunjungi link Webtoon The First Hunter di Naver. Sayang adanya di Series saja, kita tidak bisa membaca tanpa login dulu. Yang ada di Kakaopage dan Daum juga begitu.
Alternatif di Line Webtoon English lebih dulu 2 episode dibanding Indonesia. Sedangkan bahasa Cina ada di Manga Bilibili beda sekitar 86 episode.
Komik ini banyak diterjemahkan oleh fans baik ke bahasa Inggris ataupun Indo. Kalian bisa search di google atau situs favorit dengan kata kunci "The First Hunter manhwa".
Baca juga: Webtoon Monster di Naver
Review
Lagi lagi cerita tentang kehidupan setelah kiamat yang disebabkan kemuncullan monster. Manusia mendapatkan kekuatan spesial, mereka membunuh monster untuk meningkatkan kemampuan.
Di Line Webtoon sudah ada Beyond Max Level, Return To Player dll. Bedanya The First Hunter terkesan lebih dewasa, tokoh utama adalah pria yang serius dan laki banget. Kekuatan overpower diperoleh dari pengalaman selama jadi prajurit khusus bukan keberuntungan.
Untuk Art memang agak ketinggalan dibandingkan komik sejenis. Nuansa dark yang mungkin kurang cocok untuk pembaca milenial yang lebih suka komik penuh efek dan banyak fan service.
Baca juga: Webtoon Return To Player di Naver
Manhwa lain yang diadaptasi dari novel karya Dedart adalah Kill the Hero. Rilisan official ada di KakaoPage Indonesia namun banyak tersebar di situs fansite.
Itulah judul dan link Webtoon The First Hunter di Naver. Rating yang diperoleh adalah 9,24 bintang dari 67,6 ribu pembaca. Seperti dibahas di atas, walaupun cerita bagus namun artstyle kurang cocok untuk pembaca sekarang.
